Peran Teknologi dalam Optimasi Industri Logistik

peluangusahaku.id –  Logistik merupakan tulang punggung suatu negara, khususnya di negara kepulauan seperti Indonesia. Menurut konsultan internasional, Frost & Sullivan, pangsa pasar industri logistik di Indonesia mencapai lebih dari Rp. 4.300 triliun, dimana 50%-nya disokong oleh industri truk dengan pertumbuhan yang signifikan setiap tahunnya. Dengan populasi lebih dari 267 juta yang tersebar di 17.500 pulau, industri logistik di Indonesia sangat penting dalam menghubungkan masyarakat dan bisnis. Namun demikian, proses konvensional dan manual masih banyak diterapkan oleh industri logistik di Indonesia, mulai dari proses pemesanan, pelacakan order, hingga pembuatan faktur. Hal ini  menghasilkan peluang inovasi dan layanan baru di sektor logistik untuk memenuhi kebutuhan pasar.

“Industri Logistik menjadi salah satu sektor yang memiliki pertumbuhan positif diatas rata-rata ekonomi nasional mencapai 1-10% setiap tahunnya. Walaupun begitu, industri logistik sangat terdampak selama masa pandemi. Menurut data dari BPS, sektor industri logistik mengalami penurunan hingga 30% di kuartal II tahun 2020.” kata Dr. Nofrisel SE. MM. CSLP. ESLog, Chairman of Expert Board dari Asosiasi Logistik Indonesia (ALI).

Pandemi memiliki dampak yang besar terhadap semua sektor, termasuk industri logistik. Dr. Nofrisel menambahkan, “Akan tetapi, beberapa perusahan logistik dapat survive bahkan tumbuh selama masa pandemi, karena mereka melakukan pivot pada operasional bisnis, diversifikasi pasar, dan melakukan investasi pada penerapan teknologi.”

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan, dengan adanya pandemi, ekonomi digital akan naik dengan pesat. “Pandemi ini menjadi sebuah trigger untuk perkembangan ekonomi digital pada semua industri di Indonesia, termasuk sektor logistik.”

Selain itu, penerapan teknologi merupakan faktor yang krusial untuk industri logistik dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi untuk menekan biaya operasional logistik. “Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian pada perkembangan teknologi, antara lain akses internet, penerapan digital payment, dan digital service. Masa pandemi juga memberikan dampak positif dengan mengakselerasi penerapan digital terhadap pasar dan konsumen,” kata Sugi Purnoto SE. MM, Senior Trainer dari Asosiasi Logistik Indonesia (ALI).

Terdapat beberapa faktor yang masih menjadi challenge untuk penerapan digitalisasi industri logistik di Indonesia. Sugi menambahkan, “Standarisasi dan transparansi data masih menjadi masalah yang sering dihadapi oleh berbagai pelaku industri. Komitmen dari seluruh level industri perlu dilakukan untuk menerapkan transformasi digital pada sektor logistik di Indonesia.”

Disinilah peran Logisly, perusahaan teknologi rintisan bidang logistik Indonesia, yang mencatatkan pertumbuhan di tengah pandemi Covid-19 dengan menjadi platform pilihan ratusan perusahaan besar Indonesia, dari perusahaan lokal seperti Orang Tua Group, multinational company seperti Unilever, sampai perusahaan teknologi unicorn Grab, untuk melakukan pengiriman melalui jaringan Logisly yang terdiri dari 45.000 truk.

“Selama pandemi, kami bersyukur bahwa banyak shipper kami yang sudah mempercayai kami dengan pengiriman rutin. Dengan Logisly, shipper kami bisa memantau order mereka di web platform kami secara mandiri, dari mengecek lokasi truk, mengunduh foto surat jalan, sampai melihat rekapan pengiriman dan invoice–semua secara online. Bukan hanya kemampuan digital saja, kami juga memastikan semua pengiriman dilakukan dengan SLA yang baik, dari kepastian 99% pasti ada truk, sampai pengembalian surat jalan tepat waktu”, kata Roolin Njotosetiadi, Co-Founder & CEO Logisly.

Di tengah pandemi, Logisly juga melihat banyaknya perusahaan trucking yang semakin tertarik untuk bergabung ke jaringan Logisly. Juni Kaligis, pemilik PT. Wijaya Langgeng Sejahtera, salah satu mitra transporter Logisly, mengatakan, “Dengan Logisly, kami mendapatkan banyak order yang bisa meningkatkan utilisasi truk kami. Setiap hari, pasti ada notifikasi dari aplikasi Logisly yang berbunyi, ‘order, order’. Sistem Logisly yang sangat mudah sangat membantu kami. Saya dapat membuat invoice Logisly dalam waktu 2 menit dari aplikasi, dan aplikasinya melihatkan kepastian kapan invoice tersebut akan dibayar. Di mana banyak perusahaan sering molor dalam membayar, kami melihat komitmen Logisly dalam melayani transporter ini bagus sekali.”

Logisly melihat bahwa inovasi teknologi untuk pengirim barang maupun transportir adalah kunci dalam meningkatkan efisiensi logistik di Indonesia. Robbi, Co-Founder & CTO Logisly menambahkan,“Kebutuhan logistik di Indonesia ini sangat kompleks, untuk melayani lebih baik lagi terutama di masa pandemi ini, kami tidak berhenti dalam menambah fitur baru tiap beberapa hari sekali. Contoh    fitur baru kami di masa pandemi ini diantaranya chatbot melalui Whatsapp untuk tahu lokasi truk dan tanda terima elektronik (ePOD) dari driver untuk shipper serta invoice digital melalui aplikasiuntuk transporter.”

Sugi Purnoto menyimpulkan, “Dengan besarnya biaya logistik di Indonesia ini, yaitu sekitar 25% dari PDB, kami melihat bahwa hanya dengan platform teknologi, efisiensi logistik di Indonesia bisa tercapai. Kami percaya Logisly memiliki peran sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi logistik di Indonesia melalui teknologi, otomasi, dan optimasi jaringan logistik dalam beberapa tahun ke depan.”