peluangusahaku.id – Mr. Montir merupakan jaringan nasional bengkel umum sepeda motor modern yang didirikan PT Techno Motor Indonesia dengan konsep franchise.
Okto Larido, owner Mr. Montir mengatakan Mr. Montir memberikan solusi yang lengkap bagi seluruh kebutuhan dan perawatan gaya hidup bagi pengendara sepeda motor atau one stop solution, mulai dari cuci sepeda motor otomatis dengan robotik, servis sepeda motor dari ringan sampai berat baik motor bensin atau listrik, penjualan dan penggantian sparepart dan aksesoris sepeda motor, penjualan aksesoris pengendara dari mulai helm jaket, sarung tangan, tas, baju, jas hujan, dan sebagainya.
Selain itu Mr. Montir menjual kebutuhan untuk pengendara seperti asuransi bagi pengendara maupun untuk sepeda motornya. Tarif layanan Mr. Montir sangat terjangkau karena tergolong bengkel umum, misalnya servis dari mulai Rp 45 ribu tergantung jenis motor.
Menariknya, Mr. Montir mengelola pencatatan perawatan kendaraan tiap konsumen yang masuk dalam sistem, sehingga konsumen bisa akses secara online terkait perawatan kendarannya di bengkel dan mengetahui kapan harus servis lagi. Konsumen bisa download aplikasi Mr. Montir dari Google Playstore.
“Kita cukup maju secara teknologi, mulai dari customer datang akan masuk semua datanya lewat sistem POS, dan pemilik franchise bisa melihat seluruh transaksi pembelian, penjualan maupun stoknya secara real time. Investasi kita cukup besar dalam sistem informasi ini,” jelas pria kelahiran Bandung, Oktober 1976.

waralaba Mr.Montir.foto dok. Mr.Montir
Ia menambahkan Mr. Montir juga bekerja sama dengan korporat yang memiliki banyak sepeda motor seperti logistik, perdagangan, dan lainnya. Perusahaan-perusahaan tersebut harus melakukan perawatan sepeda motor dan mereka menjadi pelanggan kita. Jadi selain melayani perorangan juga melayani perusahaan. “Kita kerjasama dengan asuransi, jasa transportasi online, dan korporat besar lainnya. Misalnya untuk Gojek, kita keluarkan oli khusus untuk Gojek yang merknya juga Gojek. Dengan Pertamina kita buat program khusus seperti diskon harga, juga kerjasama dengan minimarket besar yang armadanya kita rawat,” paparnya.
Mr. Montir mulai berdiri awal tahun 2011 dan mulai memgembangkan franchise di tahun 2012 sampai mendapatkan surat tanda pewaralaba (STPW) No 11 /SIPT/STPW/06/2020, tepatnya pada bulan Juni 2020.
“Kita melihat peluang bisnis bengkel sepeda motor sangat besar. Populasi kendaraan di Indonesia luar biasa banyaknya didominasi oleh sepeda motor. Dari tahun 1988-2019 terdata 137 juta kendaraan sepeda motor yang terdaftar di Samsat. Angka ini sangat besar dibanding kendaraan roda empat sekitar 20 jutaan. Tetapi sepeda motor belum menjadi sebuah industri khusus untuk pelayanan purna jualnya, dan masih didominasi bengkel umum yang jumlahnya sekitar 80-90 ribu. Jadi kita melihat ada kebutuhan bagi pengendara sepeda motor untuk mendapatkan pelayanan lebih baik. Konsumen juga bisa mendapatkan kelengkapan barang lebih baik dan harga bersaing. Ke depan populasi sepeda motor di Indonesia sampai tahun 2030 diprediksi oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) juga akan terus meningkat dengan penjualan sampai 10,5 juta per tahun di tahun 2030,” jelasnya.
Inspirasi Okto mendirikan Mr. Montir juga muncul saat ia pernah melihat ada pengendara motor seorang ibu sedang hamil yang sedang menunggu motornya di bengkel tapi di bengkel itu tidak ada fasilitas untuk duduk dengan nyaman. “Ini merupakan peluang bagi kita untuk memberikan pelayanan lebih baik bagi pengendara sepeda motor,” ujarnya.

Peluang Franchise
Investasi franchise Mr. Montir sebesar Rp 350 juta, terdiri dari seluruh fasilitas cuci motor, seluruh peralatan perlengkapan bengkel, renovasi bangunan, pengadaan SDM dan training, sistem informasi dan CCTV, termasuk franchise fee sebesar Rp 75 juta selama masa kontrak 5 tahun. Biaya ini di luar lokasi, dan balik modal rata-rata setelah 24 bulan.
Syarat franchisee harus punya lokasi yang lebar bagian depannya minimal 4,5 sampai 5 meter persegi dan luas lokasi minimal 60 meter persegi. Selain itu harus terletak di area padat sepeda motor dan memiliki tempat parkir yang cukup.
Peralatan yang digunakan seperti mesin cuci otomatis dengan teknologi recycle, sehingga ramah lingkungan dan hemat air. Di lokasi yang ada cabang Mr. Montir seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan DKI Jakarta, dikelola dengan model franchisor operator oleh pusat. Untuk lokasi yang belum ada kantor cabang dikelola dengan model owner operator, dan harus tetap diverifikasi oleh kantor pusat seperti misalnya perubahan harga atau data pembelian.
Agar usaha franchise ini sukses diperlukan SDM yang unggul dan Mr. Montir sudah memiliki lembaga khusus pelatihan otomotif roda dua di www.technomotoracademy.com yang terdaftar di Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, untuk memenuhi kebutuhan montir. “Selain itu kita memiliki kelengkapan ketersediaan suku cadang, aksesoris, apparel, merchandise untuk memenuhi kebutuhan gerai franchise. Kita juga melakukan standarisasi untuk survei lokasi karena tidak semua lokasi cocok jadi bengkel. Seringkali orang salah menilai bahwa kalau tempat itu dilewati banyak motor maka cocok jadi bengkel. Sebenarnya lokasi yang cocok jadi bengkel dilihat dari populasi motornya, kadang- kadang ada yang hanya lewat saja,” jelasnya.
Keuntungan lain bagi franchisee adalah Mr. Montir sudah memiliki sistem informasi dan administrasi yang lengkap sehingga seluruh customer bisa mengakses data transaksinya. Marketing dan promosi juga disupport dengan membagikan brosur dan secara online via FB, Instagram, Youtube, Twitter, Google Advertisement dan sebagainya.
Franchisee selain menyiapkan tempat juga bisa berperan dalam marketing dan sosialisasi untuk memperkenalkan gerainya ke customer. “Kami memiliki standar marketing dan sosialisasi, dan pihak franchisor bisa membantu mempromosikan ke lingkungan sekitarnya untuk mendatangkan customer ke gerainya. Setelah customer datang, kita yang akan melakukan operasional usahanya dengan baik. Dalam hal ini owner (franchisee) dilarang mengubah SOP yang sudah menjadi standar kita. Selain itu di akhir bulan, franchisee akan melakukan review dengan kita sebagai franchisor. Omset franchisee bervariasi berdasarkan lokasi, di angka Rp 100-120 jutaan per bulan dengan margin sekitar 18%,” tambahnya.
Di gerai bengkel juga menjual makanan ringan dan minuman sehingga konsumen bisa menunggu motornya saat diservis dengan duduk nyaman di ruangan ber-AC dilengkapi TV dan wifi. Namun ada juga gerai bengkel franchise Mr. Montir di Bali yang dilengkapi dengan kafe. Saat ini franchisee Mr. Montir ada 70-an gerai dan target tahun ini diharapkan mencapai 100 gerai.
Di saat pandemi ini, menurut Okto usaha bengkel sepeda motor Mr. Montir terdampak di awal-awal PSBB tahun lalu. Namun masyarakat yang semula naik transportasi umum justru banyak yang kemudian beralih mengendarai motor sendiri. Selain itu masyarakat yang semula naik mobil juga banyak yang kemudian menggunakan motor.
Di awal merintis usaha ini Okto merasakan tantangan karena belum ada usaha bengkel umum yang konsepnya seperti Mr. Montir. “Jadi kita bisa disebut sebagai pelopor bengkel umum yang bisa menservis semua jenis sepeda motor dan menjual semua kebutuhan pengendara sepeda motor. Kita banyak melakukan riset dan itu merupakan proses luar biasa besar yang saya rasakan, dan saat ini tinggal tahap pengembangan karena pondasi usaha ini sudah kita bangun,” tandasnya.
Okto berharap bisnis ini menjadi bisnis bagi banyak orang dan ingin membagi bisnis ini untuk banyak orang bisa bergabung, karena peluangnya juga masih sangat besar. “Banyak customer dari perusahaan multinasional atau BUMN yang bertanya apa kita bisa memberikan servis se-Indonesia. Di situlah kami membutuhkan jaringan bisnis ini semakin luas. Saat ini pelanggan korporat yang bisa dilayani masih dalam radius outlet Mr. Montir. Selain itu dengan jumlah outlet makin banyak, tentu daya tawar kami ke vendor-vendor atau principal makin kuat, dan ini memberikan benefit bagi para pemilik franchise,” paparnya.
Okto juga ingin memberikan sebuah nilai baru bagi para pengendara sepeda motor supaya bisa nyaman saat menservis motornya ke bengkel dan mendapatkan semua kebutuhannya untuk berkendara. Mottonya dalam menjalankan bisnis ini adalah jangan menyerah (resilience).
“Ketika kita merintis bisnis pasti ada tantangannya, tapi pantang menyerah, harus inovatif dan kreatif. Sebagai owner bisnis atau pemilik outlet franchise juga harus concern pada bisnisnya dan ikut terlibat, jangan hanya mengandalkan SDM-nya saja,” jelas ayah satu putra yang menginjak kelas 3 SMP.
Okto mengaku pernah mendapat tawaran dari Menteri Perdagangan Malaysia untuk membuka gerai di Malaysia, dan tahun lalu diundang salah satu konglomerat di Philipina yang tertarik untuk membuka gerai di sana, namun ia melihat pasar di Indonesia masih sangat besar dan ingin fokus membesarkan bisnis Mr. Montir di Indonesia dulu. “Meskipun untuk negara- negara Asia Tenggara itu prospeknya sangat besar, namun di negara lain cuacanya kurang mendukung kalau naik motor setiap saat. Berbeda dengan di Indonesia yang merupakan negara tropis, sehingga peluangnya sangat besar,” terang pria yang hobi main musik dan berbisnis ini.
Info lebih lanjut: Mr.Montir partnership HP 081294889990 atau www.mrmontir.com, Gedung The Capitol lantai 1 Slipi Jakarta Barat.